JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi
Partai Amanat Nasional, Bima Arya Sugiharto, menuturkan, salah satu kunci
kemenangan pasangan calon Jokowi-Basuki pada putaran pertama Pilkada DKI
Jakarta 2012 adalah karakter ketokohan yang cukup kuat.
"Sentimen kepartaian hancur pada Pilkada DKI Jakarta
kali ini karena pasangan Jokowi-Basuki menampilkan figur yang terlihat mampu
merangkul berbagai kalangan dan golongan," kata Bima Arya dalam diskusi
"Masihkah Layak Lembaga Survei Dipercaya?" di Jakarta Media Center,
Jakarta, Kamis (19/7/2012).
Dalam menghadapi putaran kedua, menurut Bima, kedua
pasang calon harus lebih fokus pada ide dan gagasan ketimbang pencitraan. Ia
pun menyetujui apabila Jakarta dianggap sebagai barometer politik nasional.
Bima melanjutkan, fenomena adanya swing voters
atau pemilih yang ketika dilakukan survei belum menetapkan pilihan sampai hari
H pencoblosan mengerahkan suara mereka kepada pasangan calon Jokowi-Basuki.
"Para swing voters ini memiliki
kecenderungan bergerak ke arah Jokowi-Basuki," ujarnya.
Hal tersebut, menurut Bima, juga dikarenakan oleh
faktor figur dan karakter yang dimiliki oleh pasangan calon besutan Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.
"Karena figur dan karakter Jokowi maupun Basuki
yang menawarkan ide perubahan. Selain itu, visi dan misi Jokowi-Basuki juga
berhasil disosialisasikan media secara baik," katanya.
Hari Kamis (19/7/2012), Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Jakarta telah menetapkan pasangan nomor urut tiga Joko Widodo-Basuki
Tjahaja sebagai pemenang Pilkada DKI Jakarta 2012 putaran pertama.
Pasangan Jokowi-Basuki memperoleh suara tertinggi di
antara lima calon lainnya. Berdasarkan penghitungan suara keseluruhan, pasangan
Jokowi-Ahok meraup suara sebanyak 1.847.157 atau sebesar 42,60 persen.
Editor :
Benny N Joewono, http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/20/06320432/JokowiBasuki.Figur.yang.Merangkul.Semua.Golongan