Kotaku..., kota kita..., kota kamu...
Contact : 0813 8291 0789, 0812 6321 0471 (WA)

7 Sep 2011

Kristian

Membentuk Karakter yang berkemampuan

Bagaimana kita bisa mengetahui besar kecilnya iman seseorang?  Bagi kita orang beriman, Allah adalah Tuhan yang yang maha penyang. Begitu sayangnya pada kita manusia, seperti sayangnya seorang bapa kepada anaknya. Seorang bapa yang baik, bapa yang bijaksana, akan mendidik anak anaknya agar memiliki sikap (karakter yang baik). Pengajaran tentang karakter ini diberikan oleh seorang bapak (ayah) kepada anak anaknya sepanjang hidup sang anak. Pendidikan ini diberikan baik melalui pengajaran maupun melalui contoh (suri tauladan). Tuhan bukan saja baik tapi maha baik, bukan saja bijaksana tapi maha bijaksana.

Kita tidak menciptakan siapa diri kita sesungguhnya, tetapi kita bisa menemukan siapa diri kita. Dalam Matius 16: 15 – 28, bisa kita temukan dengan jelas bagaimana Yesus bersikap terhadap Petrus murid yang sangat dikasihiNya. Meskipun pada satu kesempatan Petrus ditegur oleh Yesus (Matius 16:23), meskipun Petrus sebelum ayam berkokok tiga kali telah menyangkal Yesus tiga kali, Petrus, secara terus menerus mendapatkan pendidikan karakter dari sang Guru (Yesus) sampai akhir saat Petrus mati di Roma.

Yesus adalah Bapa bagi setiap orang yang percaya padaNya. Sebab melalui Perjamuan Kudus setiap yang percaya menjadi sedarah dan sedaging dengan Dia. Apa makna darah dan daging yang diberikan oleh Yesus dalam perjamuan kudus? (Imamat 17:11). Dengan ikut dalam Perjamuan Kudus, setiap yang percaya menjadi sedarah dan sedaging dengan Yesus. Artinya, kita menjadi darah dagingnya. Yesus menjadi  bapak bagi yang percaya dan ikut pada Perjamuan Kudus. Sebagai bapak Dia akan mengasihi dan menjaga kita. Sama seperti kasih Ayah kepada anak anaknya (darah dagingnya), demikianlah Yesus menyangi kita (Yoh 15:9, Amsal 3:12).

Setiap orang yang percaya padaNya adalah anakNya. Kita adalah darah dan daging Yesus. Sebagai bapa kita, Yesus akan terus menerus menempa karakter kita agar kita layak menjadi anakNya.  Melalui cobaan dan kesulitan yang kita alami dalam kehidupan sehari hari, pada akhirnya, melalui kesulitan dan cobaan cobaan yang kita alami, kita menjadi kuat dan berkarakter. Dengan menjadi kuat dan berkarakter, kita akan menjadi saluran berkatNya bagi sesama kita yang memerlukan bantuan, bagi yang tidak berkemampuan, bagi yang belum mengetahui jalan keselamatan. Jalan Keselamatan untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat.

Kristian

About Kristian -

Bekasi, kotaku..., kota kita..., kota kamu..., kota kita semua

Subscribe to this Blog via Email :